Preamplifier sering disebut preamp
atau kontrol amplifier adalah sebuah alat elektronik ampli yang mengolah atau
memproses sinyal elektronik sebelum masuk kedalam ampli. Sirkuit rangkaiannya
bisa saja serumah dengan transduser sebelum ampli ataupun rangkaian terpisah.
Transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk
daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi
(misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam
pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai
suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal
lainnya. Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah
beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis.
Berikut adalah gambar dari rangkaian preamp:
Gambar
Rangkaian Preamp.
Setiap pre-amp yang dibuat selalu disesuaikan dengan keperluan masukan (input) dan keperluan keluarannya (output), karena itu setiap pre-amp mempunyai karakteristik tertentu yang mencakup impedansi masukan (Zin), impedansi keluaran (Zout), faktor penguatan, cacat keluaran (distortion) dan lain-lain. Biasanya sebuah pre-amp disetel mempunyai impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah. Semakin tinggi impedansi masukannya, semakin peka inputnya. Semakin rendah impedansi keluarannya, semakin fleksibel ia terhadap impedansi input tahap selanjutnya.
Secara umumnya fungsi dari preamp atau preamplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari low level ke line level. Jadi sinyal yang keluar dari transduser masuk ke rangkaian preamp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli induk. Contoh-contoh sumber alat yang mengeluarkan sinyal low level, antara lain:
- · Pickup atau spul.
- · Microphone.
- · Turntable.
- · Atau alat-alat transducer lainnya.
Dalam
audio sistem biasanya preamp mempunyai saklar pilihan tersendiri yang dapat
kita pilih ke level-level tertentu, sesuai dengan yang kita inginkan. Ataupun
preamp tersebut memiliki volume kontrol yang dapat diputar, sehingga level
dapat dinaikan atau diturunkan sesuai dengan keinginan kita. Jadi dalam audio
sistem kegunaan dari preamp adalah memboosting atau menaikan suara.
Preamp
tak hanya digunakan dalam audio sistem saja, dalam musik atau sebuah band dan
recording fungsi preamp justru sangat penting sekali. Dalam dunia musik
preamp justru diproduksi secara profesional dan dengan harga yang cukup mahal.
Efek gitar termasuk dalam kategori preamp juga, karena berfungsi sebagai
penguat transduser sebelum ampli gitar.
Potensiometer
Potensiometer
adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi
tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu
terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor
variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan
peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya
sebagai sensor joystick.
Potensiometer
jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara
langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya
pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk
sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan
potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah. Untuk lebih jelasnya lagi perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar
Simbol dan Pembacaan Potensiometer.
Elco atau kondensator / kapasitor elektrolit
Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika
yaitu di pakai untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf
(mikro farad). Fungsi elco biasanya sering disebut sebagai kapasitor polar.
Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap kakinya,
sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah
didalam pemasangan. Bentuk Elco atau kondensator / kapasitor elektrolit Elco
atau kondensator / kapasitor elektrolit yaitu komponen yang mempunyai dua kaki,
yakni kaki ( – ) dan kaki ( + ).
Fungsi elco juga bisa di sebut sebagai penyimpan arus listrik searah dc. Rangkaian elco biasanya di gunakan dalam rangkaian apa saja, misalnya pada power supply regulator dan rangkaian lainnya. Kapasitor elco di bagi jadi 2 type, yakni kapasitor polar dan kapasitor bipolar / non polar. Pembagian ini didasarkan pada polaritas ( kutub positif dan negatif ) dari masing-masing kapasitor. Kapasitor elektrolit juga biasanya di sebut sebagai mempunyai fungsi elco, dikarenakan kapasitor ini mempunyai dua buah kaki yang di tandai dengan kaki panjang (positif) dan kaki pendek (negative). Nilai kapasitas dari kapasitor ini adalah 47 uf ( mikro farad ) sampai beberapa ribu mikro farad dengan voltase kerja dari beberapa volt sampai beberapa ribu volt.
Gambar
Kapasitor.
Tak hanya kapasitor elektrolit yang memiliki polaritas pada kakinya, ada juga kapasitor yang berpolaritas yakni kapasitor solid tantalum. Kerusakan umum yang sering di temukan didalam fungsi elco terlebih pada kapasitor elektrolit yaitu kering ( kapasitasnya berubah ), konsleting listrik dan meledak yang dikarenakan salah didalam pemasangan tegangan positif dan negatifnya, bila batas maksimum voltase di lampaui juga dapat mengakibatkan ledakan. Setiap elco mempunyai tegangan kerja yang berbeda-beda, umumnya batas maksimal tegangan yang diperbolehkan untuk suatu elco tertulis pada badannya. Tegangan kerja pada elco bisa dinyatakan didalam satuan volt.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
- · Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara AC (signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubung antara 2 rangkaian yang berbeda.
- Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
- Kapasitor sebagai penggeser fasa.
- · Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator
- · Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Resistor
Resistor
adalah komponen
elektronik dua kutub yang didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan
resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Untuk
mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan nilai
cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk SMD
(Surface Mouth Device) berbeda). Berikut ini tabel nilai cincin resistor :
Tabel
kode nilai warna pada resistor
Resistor
digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen
yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon
dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas
tinggi seperti nikel-kromium).
Gambar
Resistor.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Transistor
Transistor
adalah alat
semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada
umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor
merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan
tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Makasih gan
BalasHapusNuhun gan
BalasHapusnuhun gan
BalasHapus