Rangkaian
adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor,
tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor
menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah
proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan
membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Materi tentang Half Adder, Full Adder dan Ripple Carry Adder masuk dalam struktur kurikulum 2013 untuk SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan pada mata pelajaran Sistem Komputer.
Adder
digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan,
pada prinsipnya processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah
sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan
pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan
yang melimpah pada posisi berikutnya.
Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian Adder, mari kita gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita sama2 tahu bahwa 5+7 = 12, tapi perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya sama, yaitu satuan, penjumlahan keduanya menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada angka 9 maka nilainya melimpah (overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1 (puluhan) yang disebut Carry. Dengan demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2 (satuan – Sum).
Rangkaian
Half Adder
Rangkaian
Half Adder memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum, dengan tabel kebenaran
sebagai berikut:
A
|
B
|
C
|
S
|
00
1
1
|
01
0
1
|
00
0
1
|
01
1
0
|
Pada
saat A dan B = 1 maka Sum adalah 0 dan Carry menjadi 1.
Rangkaian
ini digambarkan dengan rumus
Gambar
Rangkaian Half Adder
Rangkaian Full Adder
Kekurangan
dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak
sebagai penghitung pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika
kita melakukan 2 x operasi penjumlahan atau lebih, maka hasil dari rangkaian
Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Misal
kita telah menghasilkan angka 12 dari penjumlahan 5+7 di atas, kemudian pada
saat penjumlahan berikutnya kita tambahkan dengan 9, jika kita menggunakan
rangkaian half adder, maka hasil penjumlahannya adalah 2 (sebagai Sum
penjumlahan pertama) ditambah 9, hasilnya adalah Carry 1 dan Sum 1 atau kita
baca 11, padahal kita tahu hasil yang benar adalah 21.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B. Full Adder menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika perhitungan sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam penjumlahan berikutnya.
Rumus
Full Adder adalah :
Gambar
Rangkaian Full Adder
Rangkaian
Ripple Carry Adder
Rangkaian
Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun
gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian
penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half Adder berjalan dalam
aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau
byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan sebagai Carry in siklus berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar